
Kurang dari satu minggu menjelang pergantian tahun…
Kegiatan perkuliahan telah selesai. Para mahasiswa maupun dosen dan tenaga pendidik pun memiliki kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga, teman-teman dekat, dan mungkin melakukan rekreasi. Begitu juga dengan para pekerja kantoran. Meskipun cuti besama akhir tahun dihilangkan, kebanyakan pekerja telah berencana untuk mengambil cuti pada akhir tahun sejak awal.
Libur panjang dan potensi penularan infeksi virus korona
Dikutip dari Rapid Risk Assessment yang dirilis oleh European Centre for Disease Prevention and Control, secara umum, pengaturan liburan telah terbukti menguatkan kemungkinan infeksi virus korona yang ditularkan melalui kontak dekat karena campuran orang-orang yang termasuk dalam kelompok usia yang berbeda. Hal ini juga berlaku di Indonesia. Pada akhir November lalu, melalui siaran pers online, Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, libur akhir tahun 2020 memiliki durasi yang lebih panjang dibandingkan libur panjang sebelumnya dan dikhawatirkan dapat menyebabkan perkembangan kasus 2-3 kali lipat lebih besar dari libur panjang sebelumnya.
Selain acara dan layanan keagamaan, mobilisasi dalam negeri maupun luar negeri juga biasanya memuncak pada musim perayaan akhir tahun juga dapat meningkatkan penularan virus korona. Jika kamu harus melakukan perjalanan selama libur panjang akhir tahun ini, pastikan untuk selalu menerapkan protokol 3M. Gunakan masker di mana pun di tempat umum, hindari kerumunan dan jaga jarak dengan orang-orang yang kamu temui selama perjalanan, serta sering-seringlah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer berkadar alkohol minimal 60%. Selain itu, usahakan untuk tidak menyentuh permukaan-permukaan yang tidak perlu serta tidak menyentuh mata, hidung, maupun mulutmu.
Sebelum sibuk mengatur jadwal untuk bercengkrama dengan teman-teman, perhatikan hal-hal berikut, yuk!
Berbagai acara seperti kumpul bersama, reuni, atau ‘temu kangen’ yang dianggap tak bisa dilewatkan pun bisa berpotensi meningkatkan penularan virus korona apabila tidak disikapi dengan tepat dan waspada. Dilansir dari CDC, kamu sebaiknya tidak mengikuti pertemuan secara langsung maupun mengadakan pertemuan bersama orang-orang berikut:
- telah didiagnosis COVID-19 dan belum memenuhi kriteria kapan aman berada di sekitar orang lain,
- memiliki gejala COVID-19,
- sedang menunggu hasil tes virus COVID-19,
- mungkin telah terpapar seseorang dengan COVID-19 dalam 14 hari terakhir, dan
- memiliki peningkatan risiko penyakit parah akibat COVID-19.
Orang yang lebih tua, lansia, atau orang dengan kondisi medis tertentu dan orang yang tinggal atau bekerja dengan seseorang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah juga sebaiknya menghindari pertemuan langsung dengan orang yang tidak tinggal serumah, ya!
Eits, jangan kelewat santai karena bertemu teman-teman dekat dan kerabat, ya!
Kalau kamu berencana menemui kerabat dan teman-temanmu secara langsung, ini dia beberapa tips yang bisa kamu terapkan!
- Batasi pertemuan dengan orang-orang yang tidak tinggal serumah denganmu. Ingat, setiap kali berkumpul dengan orang lain di luar rumah, kamu meningkatkan risiko tertular atau menyebarkan penyakit
- Hindari kontak langsung, termasuk jabat tangan dan pelukan dengan teman dekatmu sendiri
- Pastikan kamu dan teman-teman berinteraksi atau duduk di meja makan dengan tetap mempertimbangkan jarak fisik
- Pilih lokasi pertemuan di luar ruangan, lengang, dan hindari pertemuan di dalam ruangan yang ber-AC atau berventilasi buruk
- Pastikan kerabat dan teman-temanmu memakai masker setiap saat, selama tidak makan atau minum
- Siapkan tempat khusus untuk menyimpan masker saat makan dan minum. Jangan meletakkan masker begitu saja dan pastikan masker tetap bersih
- Fokuslah untuk menghabiskan makanan saat waktunya makan dan minum. Kurangi kebiasaan berbicara saat makan bersama
- Ingatkan kerabat dan teman-temanmu untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer yang mengandung 60% alkohol
- Membawa masker cadangan juga penting, lo. Jangan lupa sampaikan hal ini ke teman-temanmu, ya!
Namun, apabila kamu tidak ingin mengambil risiko, tetapi ingin melepas rindu dengan kerabat dan teman-temanku, kamu bisa mencoba mengadakan acara makan malam bersama secara virtual dengan persiapan yang serius. Kamu bisa meminta para tamu untuk mengenakan pakaian terbaik mereka dan memasang hiasan di sekitar ruangan tiap tamu.
Liburan memang selalu menjadi puncak acara tersendiri. Apalagi di kala pandemi, momen ini bisa menjadi alasan pulang bagi mereka yang terjebak dalam situasi yang tidak pasti dan tidak bisa pulang. Namun, penting untuk tetap siaga dan tidak lengah menghadapi libur panjang di kala pandemi. Jadi, apa rencanamu selama libur panjang akhir tahun ini?
Kontributor: Caroline Aretha M.
Referensi:
ECDC. (2020). Risk of COVID-19 transmission related to the end-of-year festive season. Diakses melalui https://www.ecdc.europa.eu/sites/default/files/documents/Risk-assessment-COVID-19-transmission-related-the-end-of-year-festive-season.pdf pada 19 Desember 2020.
CDC. (2020). Holiday Celebrations and Small Gatherings. Diakses melalui https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/holidays.html pada 19 Desember 2020.