Pada 1 November 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan vaksin Sinovac bagi anak kategori usia 6 – 11 tahun. Sebagaimana yang kita ketahui, anak kategori usia 12 – 17 tahun sudah menerima vaksin seiring dengan dimulainya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas atau dikenal dengan istilah PTMT.
Dilansir dari sumber berita CNN, Penny K. Lukito memberikan pernyataan bahwa tentu saja ini merupakan berita yang menggembirakan karena vaksinasi anak menjadi suatu hal yang urgent mengingat pembelajaran tatap muka sudah dimulai. Kota Bandung sendiri sudah mulai melaksanakan PTMT mulai 8 September 2021 lalu. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran secara daring selama hampir dua tahun, sekolah kini telah dibuka dengan tetap melihat kondisi perkembangan COVID-19 setempat. Hasil survei menyatakan bahwa 97,1% orang tua mendukung kegiatan ini.
Piprim Basarah Yanuarso selaku pimpinan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga memberikan respons yang serupa. Menurut beliau, kasus kematian anak akibat COVID-19 di Indonesia termasuk yang tinggi dibandingkan dengan negara lain. Secara persentase, angka kematian “hanya” 1 persen, namun tentu saja tetap berpengaruh ketika terjadi pada seorang anak yang berada di lingkungan terdekat kita.
Apa yang menjadi urgensi vaksinasi anak kategori usia ini?
Anak-anak selain bisa tertular tentunya bisa juga menularkan. Banyak anak yang menjadi orang tanpa gejala (OTG) hingga pada akhirnya menularkan ke anggota keluarga terdekat. Hal ini bisa menjadi fatal ketika orang yang ditularkan mengidap penyakit komorbid. Fakta menunjukan bahwa 66% persen keluarga di Indonesia tinggal dan melakukan kontak erat dengan lansia.
IDAI akan segera mengeluarkan rekomendasi terkait vaksinasi kategori usia ini. Pada dasarnya, hanya terdapat sedikit kontraindikasi seperti anak yang immunocompromise, sakit berat, terdapat keganasan, sesak, gagal jantung tentu tidak diperbolehkan menerima vaksin. Penny K. Lukito pun menambahkan bahwa harapannya tidak hanya Sinovac yang dapat diberikan kepada kategori usia ini.
Apakah anak Bapak dan Ibu sudah divaksin? Mari kita nantikan kelanjutan informasinya dengan tetap menjaga protokol kesehatan sewaktu berkegiatan. Apabila tidak dimulai dari diri kita sendiri, dari siapa lagi?
Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah