Seiring meningkatnya kasus positif COVID-19, pemanfaatan transaksi cashless semakin meningkat di masyarakat. Dari tempat usaha berskala besar seperti supermarket, department store serta pusat perbelanjaan hingga berskala kecil seperti restoran serta toko kue – kita dapat dengan mudah menemukan papan tanda bertuliskan barcode untuk melakukan pembayaran. Dilansir dari Government Technology, terjadi kenaikan sebesar 10% dibandingkan lima tahun lalu untuk transaksi menggunakan kartu kredit atau media transfer elektronik lainnya, mencapai 78%. Fenomena ini tampaknya sejalan dengan anjuran yang dikeluarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di dalam panduan untuk pekerja retail yang beroperasi di tengah pandemic COVID-19. Panduan ini menyarankan bagi seluruh masyarakat untuk memaskimalkan metode pembayaran yang tidak melibatkan kontak sentuhan langsung apabila memungkinkan. Di negara Paman Sam sendiri dilaporkan bahwa terjadi penurunan penarikan uang tunai melalui ATM sebesar 25%. Dalam konteks pencegahan transmisi virus COVID-19, seberapa besar tingkat bahaya yang ditimbulkan dari transaksi menggunakan uang tunai?
Fakta bahwa uang tunai, baik logam maupun kertas – membawa banyak sekali bakteri dan virus pada permukaannya. Hal ini tentu saja disebabkan oleh tingkat peredarannya yang tinggi, berpindah dari satu orang ke orang lainnya, mengakibatkan transmisi berbagai materi pembawa penyakit. Berdasarkan Federal Reserve, uang tunai dapat memiliki masa edar 4 hingga 15 tahun. Waktu ini sangat panjang sehingga memungkinkan terjadinya akumulasi bakteri dan virus selama periode tersebut.
Memang benar bahwa virus COVID-19 tidak menyebar melalui penetrasi permukaan kulit dari telapak tangan kita. Terlepas dari fakta ini, virus ini tetap dapat melekat pada permukaan kulit. Sejauh ini, peneliti bersepakat bahwa virus COVID-19 menyebar layaknya influenza melalui mulut, hidung atau mata. Potensi bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan uang tunai membesar ketika kita tidak mencuci tangan dengan air mengalir atau hand sanitizer setelah menangani uang tunai. Apabila kamu menggunakan sarung tangan sekali pakai dalam melakukan transaksi dengan uang tunai, pastikan bahwa kamu tidak menyentuh area muka selama proses, serta dianjurkan untuk tetap mencuci tangan sebelum menangani persiapan makanan.
Demi menjaga diri sendiri dan orang terdekat, utamakan penggunaan transaksi cashless, ketika terpaksa menggunakan uang tunai, pastikan bahwa kamu selalu mencuci tangan untuk menghindari terjadinya transmisi virus. Apabila tindakan pencegahan tidak dimulai dari diri kita sendiri, dari siapa lagi?
Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah