Makan di luar adalah kegiatan yang berisiko di kala pandemi. Kita harus melepaskan pelindung yang telah kita kenakan sepanjang hari, yakni masker. Ditambah lagi, social distancing sulit dilakukan di restoran dengan ruangan sempit. Tempat duduk ditata berdekatan, bahkan saling membelakangi. Selain itu, ada juga pelanggan dan pelayan yang hilir mudik di antara meja-meja di restoran saat pengunjung lain sedang menikmati santapan.

Sebuah penelitian dari Center of Disease Control and Prevention (CDC) yang diterbitkan pada bulan September 2020 lalu membahas risiko aktivitas di mana orang tidak selalu bisa memakai masker dan menjaga jarak, seperti saat makan dan minum di restoran. Dari studi tersebut, orang dewasa dengan kasus terkonfirmasi punya kemungkinan dua kali lebih banyak makan di restoran 14 hari sebelumnya dibandingkan partisipan kontrol. Selain makan di restoran, pasien terkonfirmasi yang tidak berkontak dekat dengan pasien COVID-19 cenderung pergi ke bar atau kedai kopi. 

Ingat, prinsip penularan virus adalah semakin dekat jarak dan semakin lama seseorang berintekraksi dengan seseorang yang terpapar virus, semakin tinggi pula risiko penyebaran virusnya.

Penasaran, deh, sebenarnya seberapa amankah makan di restoran?

Nah, ini dia tingkatan risiko makan di restoran berdasarkan CDC (2020):

  1. Risiko Terendah: melalui drive-through, pengiriman, dan take-out.
  2. Lebih Banyak Risiko: melalui drive-through, delivery, dan take-out. Untuk makan di tempat, tingkat risiko ini diberikan untuk tempat duduk outdoor dengan pengurangan kapasitas meja agar jarak antarmeja minimal 6 kaki (sekitar 1,83 meter)
  3. Bahkan Lebih Banyak Risiko: makan di tempat dengan tempat duduk indoor maupun outdoor dengan pengurangan kapasitas meja agar jarak antarmeja minimal 6 kaki
  4. Risiko Tertinggi: Makan di tempat dengan tempat duduk dalam dan luar ruangan tanpa adanya pengurangan kapasitas tempat duduk dan meja tidak berjarak minimal 6 kaki.

Dari tingkatan di atas, makan di luar ruangan merupakan pilihan yang lebih baik. Risiko paparan akan virus lebih tinggi apabila makan di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk. 

Bagaimana protokol di Indonesia?

Terkait pengoperasian tempat layanan makanan di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah mengatur protokol bagi pengelola restoran dan rumah makan, pelayan, maupun pengunjung sendiri melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Salah satu ketentuan yang diatur dalam Kepmen tersebut ialah tidak diperbolehkannya penyajian makanan secara prasmanan atau buffet. Apabila tetap ada, penyajian prasmanan harus dilakukan oleh petugas pelayanan yang menggunakan masker dan sarung tangan, serta tetap menjaga jarak dengan pengunjung setidaknya 1 meter. 

Jadi, bagaimana cara makan di luar yang aman?

Pertama, tentunya kita harus lebih berhati-hati dalam memilih restoran atau rumah makan. Pastikan tempat makan tersebut mematuhi protokol kesehatan, ya! #IngatPesanIbu, selalu terapkan 3M: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dari kerumunan. Pilih tempat duduk yang jarang dilewati orang dan jauh dari interaksi orang lain.

Lalu, tahukah kamu? Ternyata, bagaimana perilaku kita saat makan memiliki dampak yang jauh lebih besar pada penularan daripada bagaimana makanan dimasak, lo. Hal ini disampaikan oleh pakar food sicence, Martin Wiedmann dari Cornell University, New York, kepada The Wall Street Journal. Saat dilepas, masker harus dijaga agar tetap bersih dan disimpan dalam kantong terpisah. Tetap gunakan masker jika tidak sedang makan atau minum. Mulailah kebiasaan untuk tidak berbicara saat makan maupun tidak menyentuh mata, hidung, atau mulutmu.

Dikutip dari The Conversation, rupanya kita tidak perlu membawa peralatan disposable atau sekali pakai. Piring, gelas, peralatan, serta taplak meja yang dicuci dengan benar secara teratur akan menonaktifkan virus. Sesudah selesai dipakai, meja juga harus dibersihkan dan didesinfeksi. Namun, kalau kamu ragu dengan kebersihannya, kamu bisa membawa alat makan sendiri yang bisa digunakan berkali-kali. Kamu juga bisa menerapkan kebiasan untuk menyemprotkan sanitizer ke atas permukaan yang akan kamu gunakan lebih dulu.

Terakhir, jika saat jam makan siang lokasimu sedang tidak dekat dengan tempat makan yang terjamin protokol kesehatannya, sebaiknya bawa bekal saja, ya! Kebersihan dan keamanannya tentu terjaga karena kita sendiri yang memilih bahan makanan dan mengolahnya. Yuk, tetap aman meski makan di luar!

Kontributor: Caroline Aretha M.

Referensi:

Fisher, K. A., Tenforde, M. W., Feldstein, L. R., Lindsell, C. J., Shapiro, N. I., Files, D. C., Gibbs, K. W., Erickson, H. L., Prekker, M. E., Steingrub, J. S., Exline, M. C., Henning, D. J., Wilson, J. G., Brown, S. M., Peltan, I. D., Rice T. W., Hager, D. N., Ginde, A. A., Talbot, H. K., Casey, J. D., Grijalva, C. G., Flannery, B., Patel, M. M., Self, W. H., IVY Network Investigators, CDC COVID-19 Response Team. (2020): Community and Close Contact Exposures Associated with COVID-19 Among Symptomatic Adults ≥18 Years in 11 Outpatient Health Care Facilities – United States, July 2020. Morbidity and Mortality Weekly Report69(36):1258-1264. doi: 10.15585/mmwr.mm6936a5 

CDC (2020): Considerations for Restaurants and Bars, diakses melalui https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/community/organizations/business-employers/bars-restaurants.html pada 21 Oktober 2020

The Conversation (2020): How to lower your coronavirus risk while eating out: Restaurant advice from an infectious disease expert, diakses melalui https://theconversation.com/how-to-lower-your-coronavirus-risk-while-eating-out-restaurant-advice-from-an-infectious-disease-expert-138925 pada 20 Oktober 2020

The Wall Street Journal (2020): A Smart Guide to Food Shopping and Outdoor Dining During Coronavirus, diakses melalui https://www.wsj.com/articles/a-smart-guide-to-food-shopping-and-outdoor-dining-during-coronavirus-11595669422 pada 21 Oktober 2020

Tips Tetap Aman Makan di Luar Selama Pandemi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *