Sejak infeksi pertamanya pada awal tahun 2020, virus korona telah menyebabkan pandemi di seluruh dunia. Setelah hampir 2,5 tahun bebas dari infeksi virus korona, di saat kasus di berbagai negara mulai melandai, Korea Utara justru melaporkan kasus COVID-19 pertamanya. Yuk, cari tahu soal kasus ini lebih lanjut!

Infeksi varian Omicron di ibu kota

Pada Minggu, 8 Mei 2022, salah satu sampel pasien yang sakit demam di Pyongyang rupanya menunjukkan hasil positif menderita COVID-19. Dikutip dari detik.com, otoritas kesehatan setempat menyatakan bahwa sampel tersebut menujukkan tanda-tanda virus korona varian Omicron. Kasus pertama ini diumumkan pada Jumat (13/5) melalui kantor berita resmi Korea Utara, KCNA. Meskipun begitu, para ahli meyakini bahwa sebenarnya virus tersebut sudah ada sebelumnya. 

Meluasnya wabah hingga kematian pertama

Pada hari yang sama dengan pengumuman kasus pertama, Korea Utara juga mengonfirmasi kematian pertama akibat COVID-19. Enam orang meninggal setelah menderita demam dengan satu di antaranya terkonfirmasi terpapar varian Omicron. Angka kematian ini meroket menjadi 50 pada Minggu (15/5).

Dalam kurun waktu singkat, wabah meluas keluar ibu kota. Jutaan penduduk pun mengalami gejala demam. Menurut KCNA, per 15 Mei 2022, terdapat 1.213.55 kasus dengan gejala demam. Namun, belum ada data rinci yang pasti terkait jumlah penderita COVID-19 di negara yang luasnya lebih keil dari Pulau Jawa tersebut. 

Pemberlakuan lockdown dan rendahnya fasilitas layanan kesehatan di Korea Utara

Presiden Korea Utara, Kim Jong-un memerintahkan lockdown berskala nasional setelah mengonfirmasi kasus pertama COVID-19. Ia juga terlihat mengenakan masker ntuk pertama kalinya pada pertemuan terkait COVID-19 baru-baru ini.

Dilansir dari BBC, tahun lalu, Korea Utara menolak tawaran dari komunitas internasional, misalnya dari Tiongkok maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berupa pasokan jutaan vaksin AstraZeneca dan Sinovac. Pemerintah Korea Utara bahkan mengklaim bahwa negaranya dapat mengendalikan pandemi COVID-19 dengan cara menutup perbatasan sejak awal Januari 2020. 

Pemberlakuan lockdown dikhawatirkan dapat menyebabkan kekurangan pangan maupun pasokan ekonomi. Apalagi, sistem kesehatan di Korea Utara juga masih lemah. Selain rendahnya tingkat vaksinasi di Korea Utara, pengujian (testing) COVID-19 juga terbatas. Berdasarkan data WHO, Korea Utara telah melakukan sekitar 64.000 uji COVID-19 sejak awal pandemi. Sementara itu, negara tetangganya, yakni Korea Selatan telah melakukan sekitar 172 juta uji COVID-19.

Tawaran bantuan dari Tiongkok, Korea Selatan, hingga WHO

Setelah pengumuman kasus COVID-19 pertamanya, sejumlah negara menyatakan bantuannya kepada Korea Utara dalam memerangi pandemic COVID-19. Tiongkok, misalnya. Meski tengah berjuang mengendalikan gelombang varian Omicron dengan memberlakukan lockdown di kota-kota besar, Tiongkok tetap menawarkan bantuan kepada Korea Utara. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian. 

Selain itu, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol juga menyampaikan komitmen Korea Selatan dalam bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara, mulai dari obat-obatan, vaksin, peralatan medis, hingga tenaga kesehatan. Hal ini ia sampaikan pada Senin (16/5). Namun, pihak Korea Utara belum memberikan tanggapan atas kedua tawaran bantuan negara-negara tetangganya. 

Dari organisasi internasional, WHO pun menyatakan kesiapannya untuk mendukung negara anggotanya menghadapi pandemi, seperti dukungan teknis untuk peningkatan tes, penguatan manajemen kasus, penerapan tindakan kesehatan masyarakat dan sosial, serta penyediaan pasokan medis dan obat-obatan. Saat ini, WHO masih menunggu informasi untuk Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) tentang Wabah COVID-19.

***

Kontributor: Caroline Aretha M. (CAM)

Referensi:

BBC (2022). Covid: What will the pandemic look like in North Korea?. Diakses melalui https://www.bbc.com/news/world-asia-61450255 pada 16 Mei 2022.BBC (2022). North Korea: ‘First’ Covid cases prompt strict national lockdown. Diakses melalui https://www.bbc.com/news/world-asia-61416760 pada 16 Mei 2022.

Serba-Serbi Kasus Pertama COVID-19 di Korea Utara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *