Memang benar bahwa virus COVID-19 ditransmisikan melalui satu orang kepada orang lainnya melalui transmisi secara langsung. Transmisi ini dapat terjadi melalui penyebaran droplet berukuran besar ketika seseorang bersin atau batuk, namun temuan baru menunjukkan bahwa partikel berukuran lebih kecil berupa aerosol juga mengambil peranan penting dalam proses transmisi. Aerosol yang berukuran lebih kecil dibandingkan droplet dapat bertahan di udara serta permukaan untuk jangka waktu yang lebih lama. Meskipun resiko transmisi COVID-19 melalui permukaan relatif lebih kecil dibandingkan transmisi secara langsung, bukan berarti kita dapat berhenti waspada terhadap mekanisme penularan ini. Mari simak ulasan mengenai durasi melekatnya virus di berbagai permukaan melalui artikel berikut!

Metal : 5 hari (contoh: gagang pintu, perhiasan serta peralatan makan)
Kayu : 4 hari (contoh: perabotan rumah)
Plastik : 2 hingga 3 hari (contoh: gelas susu serta botol deterjen, tempat duduk transportasi umum seperti subway dan bus, ransel, tombol pada lift)
Stainless steel : 2 hingga 3 hari (contoh: kulkas, pot tanaman, panci, wastafel serta beberapa jenis botol minum)
Kardus : 24 jam
Tembaga : 4 jam (contoh: uang logam, peralatan masak)
Aluminium : 2 hingga 8 jam (contoh: kemasan minuman kaleng, botol minum)
Gelas : Hingga 5 hari (contoh: peralatan makan dan minum, kaca, jendela)
Keramik : 5 hari (contoh: peralatan makan, pot, mug)
Kertas : Fluktuatif, sebagian virus hanya bertahan selama hitungan menit namun beberapa dapat bertahan hingga 5 hari (contoh: surat, koran)

Untuk jenis permukaan yang tidak disebutkan di atas – bukan berarti bahwa mereka tidak mengandung potensi transmisi, hanya saja efeknya belum diketahui hingga saat ini. Permukaan seperti kain, sepatu atau rambut serta kulit belum memberikan hasil signifikan terhadap potensi transmisi COVID-19. Rhinovirus, sebuah virus yang menyebabkan flu dapat bertahan berjam-jam pada permukaan kulit serta rambut – alasan utama bagi kita untuk mencuci serta melakukan desinfeksi pada tangan secara rutin. 

Namun jangan panik, berikut merupakan hal sederhana yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari proses transmisi virus!

  • Gunakan cairan atau lap pembersih setiap melakukan kontak dengan permukaan
  • Sebagai alternatif, kamu dapat membuat larutan pemutih menggunakan bahan sederhana yang ada di rumah. Campurkan 5 sendok makan cairan pemutih skala rumahan untuk 1 galon air. Biarkan larutan pemutih mengering selama 1 menit di atas permukaan untuk membiarkannya menguap
  • Jaga permukaan dalam keadaan bersih
  • Cuci tangan menggunakan air hangat serta sabun selama setidaknya 20 detik setelah mengunjungi tempat umum seperti supermarket atau apotek
  • Cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi
  • Meskipun belum ditemukan kasus transmisi virus melalui kemasan makanan, tidak ada salahnya berjaga-jaga serta membersihkan permukaan kemasan seperti plastik dan kaleng makanan
  • Cuci atau desinfeksi tas belanja reusable setiap selesai pemakaian
  • Batasi kontak dengan orang luar seperti pengantar paket atau petugas pos
  • Bersihkan serta desinfeksi alas sepatu dan pisahkan penggunaan sepatu dalam serta luar rumah

Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah

Seberapa Lama Virus COVID-19 Bertahan di Permukaan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *