Tidak ada vitamin atau suplemen yang diketahui dapat mencegah kita terinfeksi virus korona. Namun, tak bisa dipungkiri pula bahwa nutrisi tertentu dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus.

Salah satu cara meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi ialah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Dikutip dari laman School of Public Health, Harvard, setiap tahap respon imun tubuh bergantung pada kehadiran banyak mikronutrien. Contoh nutrisi yang telah diidentifikasi sangat penting untuk pertumbuhan dan fungsi sel kekebalan termasuk vitamin C, vitamin D, zinc, selenium, zat besi, dan protein (termasuk asam amino glutamin). Nutrisi ini dapat ditemukan dalam berbagai makanan nabati dan hewani.

Di kala pandemi COVID-19, kira-kira nutrisi apa sajakah yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita melawan virus korona? 

  • Vitamin A

Selain mengatur sistem kekebalan tubuh, vitamin A menjaga struktur sel kulit dan jaringan pada mulut, lambung, usus, dan sistem pernafasan agar tetap sehat. Vitamin A-lah yang menjadi pertahanan pertama dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh kita.

Kamu bisa mendapatkan vitamin A dengan mengonsumsi kuning telur, keju, tahu, ikan, singkong, brokoli, dan bayam, kacang-kacangan, biji-bijian. Oh iya, sayuran dengan beta-karoten, seperti labu dan wortel, juga dapt diubah oleh tubuh menjadi vitamin A lo!

  • Vitamin C

Mungkin kamu pernah mendengar desas-desus bahwa vitamin C dapat menyembuhkan diri kita dari penyakit akibat virus korona. Dikutip dari The Conversation, mengonsumsi suplemen vitamin C dalam jumlah besar tidak akan menyembuhkan COVID-19. Namun, vitamin C memang berperan dalam imunitas tubuh. 

Vitamin C penting untuk menjaga keseimbangan redoks di jaringan tubuh, yakni dengan mengurangi reaksi berbahaya sebagai produk samping dari berbagai proses dalam tubuh. Vitamin C berperan sebagai antioksidan, penangkal radikal bebas, dan produsen sel-sel khusus untuk meningkatkan respons imun.

Kamu bisa memperoleh vitamin C lewat buah-buahan, seperti jeruk, lemon, jeruk nipis, stroberi, tomat, jambu biji, pepaya, dan kiwi. 

  • Vitamin E

Vitamin yang satu ini berfungsi sebagai antioksidan dan penetral radikal bebas di dalam tubuh. Tahukah kamu, vitamin E juga membantu menjaga kesehatan kulit dan penglihatan lo! 

Vitamin E bisa kamu temukan dalam sayur-sayuran berwarna hijau, minyak sayur, dan kacang-kacangan. Ingat, pastikan kamu mengonsumsi vitamin E dalam dosis yang cukup. Apabila berlebihan, vitamin E dapat membahayakan, terutama bagi orang yang menggunakan obat pengencer darah seperti warfarin dan beberapa obat kolesterol.

  • Vitamin D 

Dikutip dari The Conversation, beberapa sel kekebalan membutuhkan vitamin D untuk membantu menghancurkan patogen penyebab infeksi. Berdasarkan studi, suplemen vitamin D dapat membantu melindungi terhadap infeksi saluran pernapasan akut, terutama di antara orang-orang yang kekurangan vitamin D.

Untuk menyesuaikan kebutuhan vitamin D dalam tubuh, kamu bisa berjemur selama 10-15 menit dalam sehari. Kamu juga bisa mengonsumsi telur, ikan, serta susu dan margarin yang diperkaya dengan vitamin D. 

  • Zinc (seng)

Zinc atau seng membantu menjaga keutuhan kulit dan membran mukosa. Sebagai antioksidan, zinc dan selenium membantu membersihkan kerusakan yang disebabkan oleh stress oksidatif, seperti halnya vitamin C dan E.

Kamu bisa mengonsumsi daging tanpa lemak, ayam, makanan laut (misalnya: kerang), hati ayam, telur, keju, kacang-kacangan dan biji wijen untuk mendapatkan asupan zinc.

  • Selenium dan zat besi

Tubuh membutuhkan zat besi dan selenium untuk pertumbuhan sel kekebalan tubuh. Zat besi dan selenium dapat membantu membunuh patogen dengan meningkatkan jumlah radikal bebas. Zat besi juga mengatur reaksi enzim dalam sel imun untuk mengenali dan menargetkan pathogen. 

Zat besi terkandung dalam daging, ayam, ikan, dan telur. Kamu juga bisa mendapatkan zat besi dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan sereal yang diperkaya zat besi. Sementara itu, selenium banyak ditemukan dalam kacang-kacangan, daging, sereal, jamur, dan bawang putih.

Ingat, mengonsumsi suatu nutrisi yang berlebihan juga tidak baik. Contohnya, mengonsumsi vitamin C yang kelarutannya tinggi secara berlebih bisa menyebabkan diare, lho. Jadi, yuk, perhatikan makanan yang kamu konsumsi mulai sekarang dan pastikan kebutuhan gizimu seimbang!

Kontributor: Caroline Aretha M.

Referensi:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020): Panduan Gizi Seimbang Pada Masa Pandemi Covid-19 “Lindungi Keluarga”. Diakses melalui https://covid19.go.id/storage/app/media/Materi%20Edukasi/final-panduan-gizi-seimbang-pada-masa-covid-19-1.pdf pada 28 November 2020.

5 ways nutrition could help your immune system fight off the coronavirus. Diakses melalui https://theconversation.com/5-ways-nutrition-could-help-your-immune-system-fight-off-the-coronavirus-133356 pada 28 November 2020.

Can I take any vitamins or supplements to prevent coronavirus? Diakses melalui  https://www.webmd.com/lung/qa/can-i-take-any-vitamins-or-supplements-to-prevent-coronavirus pada 29 November 2020. 

Coronavirus: it’s time to debunk claims that vitamin C could cure it. Diakses melalui https://theconversation.com/coronavirus-its-time-to-debunk-claims-that-vitamin-c-could-cure-it-132803 pada 29 November 2020.

Nutrition and Immunity. Diakses melalui https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/nutrition-and-immunity/ pada 29 November 2020.

Zinc. Diakses melalui https://www.healthdirect.gov.au/zinc pada 29 November 2020. 

Vitamini E. Diakses melalui https://www.healthdirect.gov.au/vitamin-e pada 29 November 2020. 

Vitamin D. Diakses melalui https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/HealthyLiving/vitamin-d pada 29 November 2020. 

Nutrisi Penguat Imunitas untuk Lawan Virus Korona

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *