Melalui tes PCR, seseorang tidak hanya mendapatkan hasil kualitatif , yakni dinyatakan positif atau negatif COVID-19, tetapi punya nilai CT atau CT value sebagai hasil kuantitatifnya. Apakah sebenarnya CT value itu? 

Tes PCR disebut-sebut sebagai “standar emas” dalam mendiagnosis COVID-19

Tes PCR atau tes polymerase chain reaction merupakan metode pemeriksaan virus korona dengan mengambil sampel cairan tubuh yang paling banyak mengandung virus, yakni dari hidung dan tenggorokan. Tes PCR punya berbagai nama lain, seperti tes molekuler, tes RNA, atau tes swab PCR. Dibandingkan jenis tes lain, tes PCR membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan hasil, mulai dari beberapa jam (kurang lebih 24 jam) hingga beberapa hari. Semakin cepat, semakin mahal pula biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan tes ini.

Tahukah kamu, dikutip dari laman Harvard Health Publishing, tes PCR menggunakan usap hidung biasanya merupakan pilihan terbaik karena hasil false negative dari tes PCR lebih sedikit didapatkan dibanding tes lainnya atau tes dengan sampel dari usap tenggorokan atau air liur.

Lalu, apa kaitan tes PCR dengan CT Value?

Untuk mendeteksi keberadaan virus dalam tubuh seseorang, salah satu tahapan dalam tes PCR ialah dengan melakukan perbanyakan materi genetik RNA secara berulang (siklus) agar dapat dideteksi. Nah, CT value adalah jumlah siklus yang diperlukan untuk mendeteksi virus tersebut. Mesin PCR berhenti berjalan pada saat virus terdeteksi.

Jika sinyal positif tidak terlihat setelah 37 hingga 40 siklus, artinya tidak ditemukan virus dalam tubuh seseorang dan bisa dinyatakan bahwa orang tersebut dinyatakan negatif COVID-19. Sebaliknya, apabila sinyal positif muncul sebelum siklus ke-40, berarti terdapat virus di dalam tubuh seseorang. Sebuah tes yang mencatat hasil positif setelah 12 siklus berarti memiliki CT value 12. Dapat kita simpulkan, semakin kecil suatu CT value, semakin sedikit jumlah siklus yang dibutuhkan untuk mendeteksi keberadaan virus. 

Benarkah CT value dapat menghitung banyak virus korona dalam tubuh seseorang?

Menurut beberapa penelitian, CT value berbanding terbalik dengan jumlah virus di dalam tubuh seseorang. Artinya, semakin kecil suatu CT value, semakin banyak jumlah virus dalam tubuh seseorang. Namun, jumlah siklus itu menunjukkan jumlah virus yang sangat berbeda. Misalnya, CT value 12 dapat menunjukkan mulai lebih dari 10 juta kali lebih banyak virus dibanding CT value 35.

Meskipun begitu, tahukah kamu, sampel yang sama dapat memberikan CT value yang berbeda pada mesin penguji yang berbeda.  Usapan yang berbeda dari orang yang sama juga dapat memberikan hasil yang berbeda. Untuk itu, seorang ahli virus di Tufts University mengingatkan bahwa CT value bukanlah skala absolut. Anggota College of American Pathologists juga mengingatkan agar berhati-hati dalam menafsirkan CT value.

Kegunaan CT Value

Meskipun tidak dapat dijadikan skala absolut, CT value bisa sangat informatif untuk mengetahui banyaknya virus atau viral load. Saat seseorang mulai sembuh dan membersihkan diri dari virus korona, CT value pun meningkat secara bertahap. Selain itu, menurut penelitian lain, viral load yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan kemampuan penularan dari seseorang serta menunjukkan tingkat keparahan penyakit.

CT value juga dapat membantu ahli epidemiologi melacak wabah. Jika terdapat banyak CT value rendah, dapat disimpulkan bahwa wabah meluas. Tetapi jika hampir semua CT value tinggi, kemungkinan wabah telah berkurang. Selain itu, CT value dapat membantu dokter menandai pasien yang paling berisiko terhadap penyakit parah dan kematian, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta. Namun, viral load yang tinggi tidak selalu menyebabkan penyakit. Dalam suatu kasus, sekitar 40% orang yang tertular virus korona tetap sehat meskipun mereka memiliki jumlah virus yang sama dengan pasien yang jatuh sakit.

Kini, seseorang tidak lagi dinyatakan positif atau negatif COVID-19 saja,  melainkan seberapa positif seseorang terinfeksi COVID-19.

***

Kontributor: Caroline Aretha M.

Referensi:

Service, Robert F. (2020). One number could help reveal how infectious a COVID-19 patient is. Should test results include it? Diakses melalui https://www.sciencemag.org/news/2020/09/one-number-could-help-reveal-how-infectious-covid-19-patient-should-test-results pada 23 Mei 2021

Kusumaningrum, A. (2020) Mengenal CT (Cycle Threshold) Value Dalam Diagnosis COVID-19. Diakses melalui https://rs.ui.ac.id/umum/berita/mengenal-ct-cycle-threshold-value-dalam-diagnosis-covid-19 pada 23 Mei 2021

Mengenal CT Value, Apa Hubungannya dengan Banyak Virus Korona?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *