Setelah menghadapi pandemi selama 2 tahun terakhir, perubahan dalam keseharian kita tentu sudah menjadi salah satu hal yang wajar. Perubahan ini meliputi hal kecil seperti membawa perlengkapan wajib seperti tisu, hand sanitizer dan masker cadangan sebelum bepergian – namun juga ada perubahan besar seperti sifat dan dinamika di dunia kerja. Seperti apa perubahan yang diprediksi oleh para ahli dan petinggi perusahaan?

Dilansir dari CNN, 54% pekerjaan dapat tergantikan oleh teknologi. Hal ini diprediksikan akan terjadi dalam 3 – 4 tahun ke depan. Perubahan ini sebenarnya sudah terjadi sebelum pendemi, namun mengalami percepatan dengan kehadiran COVID-19. Hal ini dikemukakan oleh Indranil Roy, Lead Partner Workforce Transformation, Deloitte Consulting. Selain itu, Gartner memprediksikan bahwa 48% pegawai akan bekerja dari rumah (setidaknya paruh waktu). Angka ini mengalami peningkatan sebesar 18% bila dibandingkan dengan keadaan sebelum pandemi. 

Hal serupa juga disebutkan dalam artikel yang dikeluarkan oleh McKinsey & Company dalam laporan berjudul “The future of work after COVID-19”. Pandemi yang telah berlangsung selama kurang lebih 2 tahun ini telah berakibat pada kehilangan pekerjaan serta memaksa masyarakat untuk bekerja dari rumah. Pekerja bidang esensial terpaksa harus tetap bekerja dengan protokol yang ketat. Berikut merupakan poin utama yang dikemukakan dalam artikel:

  1. Pekerjaan dengan physical proximity tertinggi akan mengalami disrupsi tinggi

Dengan menggunakan metode penilaian (skala 100), studi mengelompokkan sifat pekerjaan berdasarkan keharusannya untuk berinteraksi dengan sesama manusia. Sebagai contoh, sektor pelayanan kesehatan memiliki skor 87, sementara pekerjaan yang dilakukan di kantor dengan bantuan komputer memiliki skor 68. Skot terendah dimiliki oleh sektor konstruksi dan pemeliharaan (skor 54).

  1. Percepatan 3 tren utama setelah berakhirnya pandemi
  • Bekerja dari rumah (work from home) akan terus berlanjut dengan intensitas lebih rendah bila dibandingkan masa pendemi
  • Peningkatan penggunan e-commerce
  • Adopsi otomatisasi dan AI untuk bidang pekerjaan dengan physical proximity tinggi
  1. Proporsi jenis pekerjaan akan mengalami pergeseran

Pekerjaan di bidang makanan, customer sales serta tenaga pendukung kantor dapat mengalami penurunan permintaan. Sebaliknya, permintaan pekerja di bidang warehousing serta transportasi dapat meningkat akibat penggunaan jasa e-commerce yang bertambah pesat. Proporsi jumlah pekerjaan di bidang kesehatan serta STEM (science, technology, engineering, mathematics) juga akan bertambah.

  1. Peningkatan 25% jumlah pekerja yang perlu mengganti profesi 

Studi McKinsey & Company mengemukakan bahwa dari 8 negara yang menjadi fokus studi (Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Perancis, Spanyol, Inggris, Cina, India), sebanyak 17,1% rakyat Amerika perlu mengganti profesi akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2030. Hal ini merupakan peningkatan signifikan bila dibandingkan dengan skenario tanpa COVID-19 sebesar 10,1%. Secara keseluruhan, 1 dari 16 pekerja perlu mencari profesi baru dimulai tahun 2030. 

  1. Perusahaan dan pengambil kebijakan dapat memfasilitasi perpindahan pekerjaan

Hal sederhana yang dapat dilakukan perusahaan adalah menganalisis sifat/jenis pekerjaan yang dapat dilakukan secara remote. Selain itu, perusahaan juga dapat memberikan pelatihan bagi pegawai dan mempertimbangkan kemungkinan penerapan work from anywhere (WFA). Pembuat kebijakan dapat menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi suatu lapangan usaha, seperti digitalisasi dan penyediaan sarana internet. 

Kini, perusahaan di Amerika Serikat tengah mengalokasikan investasi yang diperlukan untuk mendukung perubahan tren pekerjaan. Dilansir dari pwc, investasi dalam bidang perangkat lunak untuk kolaborasi virtual, infrastruktur IT serta pelatihan bagi manager dalam mengatur pegawai dari jarak jauh mengalami peningkatan sebesar 72%, 70% dan 64% secara berurutan. 

Bagaimana pendapatmu dengan berbagai perubahan yang akan datang ini? Apakah kamu lebih memilih bekerja sepenuhnya dari kantor atau nyaman dengan sistem work from home dan work from anywhere?

Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah

Lingkungan Kerja Seusai Pandemi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *