Tahukah kamu, ternyata, hewan peliharaan juga bisa tertular penyakit COVID-19. Bagaimana menghindarkan hewan peliharaanmu dari paparan virus korona? Sebaliknya, apakah manusia bisa terpapar virus korona dari hewan?
Selama pandemi, kita menghindarkan diri dari berbagai pertemuan sosial. Hewan peliharaan mungkin menjadi satu-satunya makhluk hidup yang bisa kita sentuh tanpa harus menjaga jarak. Mulai dari kucing, anjing, burung, sugar glider, landak, atau bahkan reptil, mereka yang mengisi kekosongan saat kita tidak bisa terhubung dengan orang lain. Dalam suatu wawancaraterhadap 32 orang, lebih dari 90% responden mengatakan bahwa menyentuh hewan peliharaan membuat mereka nyaman dan rileks. Tampaknya, hal yang sama juga berlaku bagi hewan peliharaan itu sendiri. Yuk, cari tahu lebih jauh fakta antara hewan dan COVID-19!
Hewan bisa tertular penyakit COVID-19 dari manusia yang terinfeksi
Dikutip dari CDC, meski kemungkinan penularan virus korona pada hewan masih dipelajari, tampaknya virus ini dapat menyebar dari manusia ke hewan dalam beberapa situasi. Hewan peliharaan yang terinfeksi bisa saja tidak menunjukkan gejala apa pun. Dari hewan peliharaan yang sakit, kebanyakan hanya menderita penyakit ringan dan bisa sembuh total.
Di Amerika Serikat, lebih dari 2.000 hewan telah diuji kemungkinan terinfeksi COVID-19 sejak dimulainya pandemi. Hewan yang diujikan kebanyakan didominasi kucing dan anjing peliharaan yang mengalami masalah pernapasan. Selain itu, penelitian ini juga melibatkan unta, cerpelai, orangutan, bahkan lumba-lumba, armadillo, dan berbagai spesies lainnya. Penelitian tersebut menemukan bahwa terdapat 80% kasus positif pada kucing dan anjing yang terpapar pada pemilik yang sakit.
Menurut para peneliti, kucing tampaknya lebih rentan terhadap COVID-19 daripada anjing. Selain itu, di Utah dan Wisconsin, lebih dari 14.000 cerpelai mati dalam beberapa pekan terakhir setelah tertular infeksi COVID yang awalnya disebarkan oleh manusia.
Beberapa contoh kasus COVID-19 pada hewan, misalnya dialami oleh seekor harimau Malaya berusia empat tahun di Kebun Binatang Bronx. Hal ini terjadi pada bulan April 2020 lalu. Selain itu, pada bulan Juni, seekor anjing peliharaan di New York dinyatakan positif COVID-19 setelah jatuh sakit dan kesulitan bernapas. Anjing yang akhirnya mati pada usia 7 tahun ini dinyatakan tertular dari pemiliknya.
Apabila kamu terinfeksi COVID-19, jaga jarak tidak hanya pada anggota keluargamu, tetapi juga pada teman peliharaanmu
Karena potensi pengaruh virus korona terhadap hewan belum jelas, saat kamu terinfeksi COVID-19, penting untuk memperlakukan hewan peliharaan seperti anggota keluarga lainnya untuk melindungi mereka dari kemungkinan infeksi. Artinya, kamu harus membatasi kontak dengan hewan peliharaanmu. Jangan mengelus, mencium, berbagi makanan, atau tidur bersama hewan peliharaanmu. Jangan sampai hewan peliharaan masuk ke kamar tempatmu melakukan isolasi mandiri. Kalau keadaan tidak memungkinkan, kamu bisa minta tolong kerabat atau teman untuk merawat hewan peliharaanmu. Seperti pada manusia, kenakan juga masker saat berinteraksi dengan mereka.
Bagaimana cara mencegah penularan virus korona pada hewan peliharaan kita?
Nah, ini dia hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penularan virus korona pada hewan peliharaan:
- batasi interaksi hewan peliharaan dengan orang di luar rumah ataupun hewan lainnya
- bila memungkinkan, jangan biarkan mereka berkeliaran bebas di luar rumah (biarkan bermain di area rumah saja), kecuali mereka pergi keluar bersamamu (menggunakan tali, misalnya). Khusus untuk kucing, jangan biarkan mereka keluar rumah
- hindari tempat-tempat umum di mana banyak orang berkumpul
- jangan memakaikan masker pada hewan peliharaan karena dapat membahayakan mereka
- jangan pernah memakaikan desinfektan, alkohol, atau pembersih lainnya pada bulu hewan peliharaan. Konsultasikan dengan dokter hewan terkait penggunaan produk yang sesuai untuk membersihkan mereka
Sebaliknya, apakah manusia bisa tertular COVID-19 dari hewan peliharaan?
Hingga saat ini, kemungkinan penularan COVID-19 dari hewan ke manusia tergolong rendah. Namun, kabar terbaru dari jurnal editorial Virulence yang baru diterbitkan pada akhir Januari 2021 berpendapat bahwa ‘reservoir’ hewan ini dapat menimbulkan risiko bagi manusia di masa mendatang karena ada potensi virus untuk berevolusi pada spesies tersebut dan menularkan manusia kembali. Risikonya masih belum jelas, tetapi mungkin saja vaksin COVID-19 untuk hewan pun diperlukan di masa depan.
Seperti yang kita ketahui, hewan mudah membawa bakteri, jamur, ataupun kuman di bulunya. Untuk itu, selain mencegah sahabat kesayangan kita terpapar virus korona, ada baiknya kita juga mempraktikkan kebiasaan sehat di sekitar mereka. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan setelah bermain dengan hewan peliharaanmu, menyentuh makanan, mengurus kotoran, atau perlengkapan lain yang berhubungan dengan hewan peliharaanmu. Terakhir, kamu harus ingat, balita, lansia, dan orang-orang dengan kekebalan tubuh yang lemah memiliki kemungkinan terpapar penyakit dari kuman yang dibawa hewan peliharaan. Jadi, pastikan rutin memandikan teman peliharaanmu serta tempat tinggalnya, ya!
Kontributor: Caroline Aretha M. (CAM)