Tidak dapat dipungkiri bahwa masker telah menjadi bagian dari keseharian kita saat ini. Bagaimana tidak – meninggalkan rumah tanpa mengenakan masker mungkin kini sudah terasa seperti meninggalkan barang berharga seperti dompet atau gawai. Seiring dengan beredarnya berbagai jenis masker di pasaran, tidak sedikit pula penjual melakukan siasat untuk mengedarkan masker yang tidak sesuai standar. Simak artikel berikut untuk mengetahui tips membedakan masker medis asli dengan palsu!

Sebagaimana diungkapkan oleh Arianti Anaya selaku Pelaksana Tugas Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kemenkes, masyarakat kini harus lebih teliti sebelum membeli masker dengan cara melakukan pengecekan pada izin edar masker bersangkutan. Izin edar masker ini dapat diakses melalui infoalkes.kemkes.go.id ungkap beliau. Bila masker terindikasi tidak memiliki izin edar, masyarakat dihimbau untuk melakukan pengaduan melalui Halo Kemkes 1500567. Namun demikian, apakah ada parameter lain yang dapat digunakan untuk menguji keaslian masker?

Selain izin edar, masker medis harus memenuhi spesifikasi standar untuk kinerja material yang digunakan dalam masker medis diantaranya:

  • Aman dari bakteri, dan sudah teruji terhadap perlindungan bakteri setidaknya 95%
  • Nyaman untuk bernafas
  • Melindungi pengguna dari partikel debu
  • Tidak mudah tertembus percikan darah
  • Memenuhi persyaratan umum atas resistansi terhadap api

Dilansir dari CNBC, ternyata terdapat tiga langkah praktis untuk melakukan uji masker secara mandiri 

  1. Tes visual
    Pada umumnya, kemasan masker akan mencantumkan jumlah lapisan pada masker. Jumlah lapisan dapat bervariasi, namun pada umumnya masker akan memiliki sebanyak 3 lapisan yang terdiri dari bagian transparan (lapisan teratas), lapisan putih (lapisan tengah) serta kepingan berwarna (lapisan berwarna hijau/biru/putih). Untuk memastikan bahwa jumlah lapisan sudah sesuai, Anda dapat membuka/merobek masker menjadi 3 bagian
  2. Tes air
    Salah satu kegunaan masker ialah melindungi penggunanya dari segala bentuk cairan dari aerosol berukuran kecil hingga cairan dalam jumlah besar. Hal ini mengharuskan masker untuk memiliki lapisan tahan air pada bagian terluarnya. Anda dapat melakukan pengecekan dengan cara membentuk bagian terluar masker menjadi corong lalu menuangkan air ke dalamnya. Bila masker merupakan masker asli, air akan tertahan dan tidak menembus ke lapisan dalam masker.
  3. Tes bakar
    Masker yang memiliki 3 lapisan akan memiliki lapisan filter pada bagian tengah. Anda dapat membakar bagian filter untuk memastikan apakah masker tersebut menggunakan filter atau sebaliknya – kertas sebagai lapisan pelindung. Bila masker merupakan masker asli, filter tidak akan tersulut api dan terbakar. Pastikan pula untuk melakukan tes bakar ini pada area tanpa benda yang mudah tersulut oleh api!
  4. Tes tiup
    Dokter asal Singapura, dr. Chan Tat Hon melalui akun Youtube The Habits Doctor mengemukakan bahwa lapisan terdalam masker akan menyerap percikan dari mulut pengguna masker secara elektrostatis sehingga tidak akan menembus ke lapisan berikutnya. Untuk melakukan tes ini, Anda hanya perlu menyalakan api di depan masker lalu berusaha untuk memadamkan api tersebut dengan meniupnya sekuat tenaga. Pada masker medis asli, api tidak akan padam. Sebaliknya, masker medis asli akan menyebabkan api untuk padam. 

Setelah membaca penjelasan berikut, kamu tidak perlu khawatir lagi terhadap masker medis palsu yang marak beredar di pasaran. Terlepas dari hal itu, memakai masker hanya merupakan salah satu dari lima langkah pencegahan transmisi virus COVID-19 di Indonesia. Disiplin akan protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan) sejatinya merupakan kunci keberhasilan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia! 

Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah

Kiat Mudah Mendeteksi Masker Medis Asli dan Palsu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *