Apa itu isolasi mandiri?
Dilansir dari laman Indonesia.go.id, menurut World Health Organization (WHO), isolasi mandiri direkomendasikan untuk individu yang diyakini telah terpapar COVID-19, tetapi tidak bergejala.
Isolasi mandiri adalah situasi di mana kamu tidak meninggalkan rumah karena kemungkinan terpapar virus korona lewat kontak dengan pasien terkonfirmasi COVID-19, memiliki gejala COVID-19, atau bahkan telah terinfeksi virus korona. Dengan pembatasan kontak, isolasi mandiri dapat membantu pencegahan penularan virus. Tidak hanya untuk kasus-kasus di atas, isolasi mandiri juga biasanya diterapkan bagi para pendatang yang datang dari wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Bagaimana isolasi mandiri yang benar?
- Saat melakukan isolasi mandiri, kamu dilarang pergi ke sekolah, tempat kerja, ataupun tempat umum. Lakukanlah work from home jika memungkinkan. Sebaiknya, kamu juga tidak pergi keluar dengan kendaraan umum.
- Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makanan dan obat-obatan, kamu bisa memesannya secara online. Kamu juga bisa meminta bantuan teman atau kerabatmu untuk mengantarkan kebutuhanmu ke rumah. Yang penting, tetap hindari jarak dengan orang-orang yang membantumu melewati masa-masa sulit ini. Oh iya, meski kamu sakit, jangan menerima tamu, meskipun itu teman atau keluargamu sendiri, ya!
- Apabila kamu tinggal bersama orang lain saat melakukan isolasi mandiri, jagalah jarak dan jauhkan dirimu dari penghuni rumah lainnya, termasuk hewan peliharaan. Beberapa penelitian yang diulas dalam The Conversation menemukan bahwa anjing dan kucing juga dapat terinfeksi virus korona lo. Jadi, hati-hati, ya!
- Kalau kamu memiliki gejala terinfeksi virus korona, pastikan dua hal berikut dalam kamar karantinamu: ventilasi udara yang baik dengan jendela yang dapat dibuka dan pintu yang selalu tertutup.
- Kamu juga harus menggunakan kamar mandi terpisah dengan penghuni rumah lainnya. Jika hal ini tidak memungkinkan, kamu sebaikknya menggunakan kamar mandi di urutan terakhir. Selain dilarang berbagi peralatan mandi, setiap selesai menggunakan kamar mandi, jangan lupa bersihkan kamar mandi dan mengelap permukaan yang kamu sentuh.
- Selanjutnya, makananmu juga harus disantap di dalam kamar, bukan di area bersama yang memungkinkan kontak dengan penghuni lainnya, seperti dapur atau ruang makan. Oh iya, peralatan makan yang kamu gunakan juga harus terpisah, ya!
- Dikutip dari Kompas.com, kamu juga harus menggunakan desinfektan sesering mungkin, cuci tangan sesering mungkin, dan memisahkan cucianmu dengan cucian kotor lainnya
- Sebagai tambahan, ada aturan khusus apabila kamu tinggal bersama orang dengan tingkat risiko penularan tinggi, seperti lansia atau orang dengan sistem imun yang lemah. Jika memungkinkan, mintalah mereka tinggal di tempat lain selama kamu melakukan isolasi mandiri. Kalau tidak, pastikan kamu selalu menjaga jarak sejauh 2 meter (3 langkah) dari mereka. Hal ini disarankan dalam laman National Health Service United Kingdom.
Di kala isolasi mandiri, ada kebiasan baru yang harus kamu terapkan, yakni memantau gejala dan kesehatan diri
Memantau gejala infeksi virus korona sangat membantu untuk mengetahui perkembangan kesehatan, apakah tubuh kita telah membaik atau malah memburuk. Apabila kamu tinggal bersama orang lain, para penghuni rumah lainnya juga perlu memeriksakan kesehatan mereka secara rutin lo! Kamu bisa memantau kesehatan pribadimu melalui isian AMARI.
Sebagai catatan akhir, isolasi mandiri adalah salah satu bentuk tanggung jawab pribadi. Tanpa pengawasan, isolasi mandiri kerap disepelekan. Kepada BBC Indonesia, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Husni Thamrin, menyampaikan bahwa isolasi mandiri di rumah tidak efektif karena para pasien tidak disiplin dan pergi ke tempat umum atau bahkan kantor. Efektivitas isolasi mandiri juga dipengaruhi kelayakan rumah sebagai tempat isolasi mandiri. Salah satunya ialah memiliki kamar mandi terpisah. Kalau tidak, gagalnya isolasi mandiri dapat meningkatkan kasus di klaster rumah tangga. Hal ini disampaikan epidemiolog dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono. Yuk, lakukan isolasi mandiri yang benar!
Kontributor: Caroline Aretha M.