Tren bersepeda tengah menjadi isu yang sangat hangat di masyarakat. Kamu mungkin menyadari bahwa sepeda kian memadati jalan baik saat hari kerja ataupun weekend, atau jangan-jangan kamu merupakan salah seorang yang kembali bersepeda setelah sekian lama? Tahukah kamu bahwa tren ini tidak hanya terjadi di negara Indonesia saja? Dilansir dari Deutsche Welle (DW), dilaporkan bahwa tren ini juga ditemukan di negara Eropa seperti Prancis serta sesama negara Asia seperti India. Di negara Eropa sendiri, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar 907.000.000 € untuk infrastruktur yang memiliki kaitan dengan aktivitas bersepeda serta telah memperbaiki 2300 km jalur khusus sepeda.
Gambar 1 Suntikan dana untuk pesepeda dalam satuan euro/orang
Gambar di atas menunjukkan jumlah suntikan dana yang diberikan oleh negara kepada pesepada per 2 Oktober 2020. Dapat dilihat bahwa rentang tersebut bervariasi, dengan Finlandia berada pada urutan pertama dengan 7,76 € per orang.
Bagaimana keadaannya untuk negara Indonesia?
Dengan ditutupnya pusat kebugaran maupun berbagai sarana olahraga, masyarakat kian berganti mode transportasi yang memiliki manfaat kesehatan, selain tentunya menghemat biaya pengeluaran. Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Jakarta Post, terjadi kenaikan sebesar 500% pada kegiatan bersepeda di Jakarta apabila dibandingkan dengan bulan Oktober tahun sebelumnya. William Gozali selak Brand Director Polygon menyampaikan bahwa meningkatnya minat masyarakat akan sepeda ini dipicu oleh keinginan orang-orang untuk tetap sehat di tengah pandemic serta untuk menghilangkan kejenuhan selama situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau lockdown, dengan antusiasme yang masih bertahan hingga saat ini bahkan ketika PSBB telah berakhir.
Apakah ada dampak negatif yang ditimbulkan dari tren bersepeda ini?
Tentu saja bersepeda tidak melepaskan seseorang dari resiko penularan COVID-19. Kegiatan nongkrong dalam kelompok besar seusai bersepeda tetap berbahaya. Apabila ingin berkumpul, hindari kegiatan berkumpul di dalam ruangan karena tidak ada sirkulasi udara yang memadai. Pada bulan Juli lalu, 30 tenaga medis di Blitar, Jawa Timur yang terdiri dari 5 dokter, 14 perawat dan 11 pegawai administrasi dinyatakan positif COVID.19. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa penularan ini disebabkan oleh salah seorang perawat yang mengikuti komunitas sepeda setempat.
Lantas bagaimana caranya agar kita dapat tetap aman selama bersepeda?
Berdasarkan panduan yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), apabila kamu mengendarai sepeda yang berasal tempat peminjaman, pastikan untuk terlebih dahulu membersihkan serta mendesinfeksi permukaan yang sering mengalami kontak langsung dengan tangan. Apabila memungkinkan, gunakanlah tisu basah yang beralkohol. Dalam melakukan transaksi saat meminjam sepeda, gunakan metode pembayaran cashless apabila memang tersedia. Setelah menyelesaikan perjalanan, selalu pastikan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik atau menggunakan hand sanitizer dengan 60% alkohol.
Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah