Apakah kamu merupakan golongan orang yang menggunakan kacamata dalam melakukan kegiatan sehari-hari? Apabila jawabanmu adalah iya, ada kabar gembira bagi kamu!
Mengutip CNN, sebuah studi terbaru menemukan hubungan antara kacamata dan penularan COVID-19. Studi yang dilakukan di India menunjukkan bahwa pengguna kacamata memiliki resiko lebih kecil untuk terinfeksi virus COVID-19. Kendati demikian, studi ini dalam proses peer-review sehingga masih menunggu evaluasi dari para ahli yang bekerja di bidang yang sama Mari kita simak temuan dari studi ini bersama-sama.
Jurnal yang ditulis oleh Amit Kumar Saxena Senior (2021) berjudul Risk of Coronavirus disease 2019 (COVID-19) among spectacles wearing population of Northern India ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara infeksi COVID-19 dengan penggunaan kacamata. Sebagai pengantar, sang penulis menyebutkan bahwa penggunaan kacamata dalam jangka panjang dapat mencegah seseorang untuk menyentuh serta menggosok area mata secara tidak sadar. Sebagaimana yang kita ketahui, virus COVID-19 memang menyebar melalui droplet yang kemudian memasuki jaringan mukosa seperti mata, hidung serta mulut.
Dalam studi ini, sebanyak 304 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 diberikan kuesioner yang berisi kebiasaan mereka dalam menggunakan kacamata. Resiko paparan COVID-19 kemudian dihitung untuk kelompok orang pengguna kacamata serta tidak berkacamata menggunakan uji statistic Chi-Square. Pengguna kacamata jangka panjang didefinisikan sebagai seseorang yang mengenakan kacamata selama > 8 jam dalam sehari atau yang mengenakan kacamata hitam selama beraktivitas di luar ruangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 58 pasien menggunakan kacamata selama siang hari serta ketika beraktivitas di luar ruangan. Resiko terpapar COVID-19 pada pasien pengguna kacamata serta tidak berkacamata bernilai 0,48 serta 1,35 secara berurutan yang membuktikan bahwa pengguna kacamata memiliki resiko terpapar yang lebih rendah (0,36). Nilai ini setara dengan resiko transmisi 2 – 3 kali lebih rendah dibandingkan populasi yang tidak berkacamata. Jadi, hal ini tentu saja menggembirakan bagi kamu yang mengenakan kacamata secara jangka panjang!
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Penulis mengemukakan bahwa penggunaan kacamata yang berfungsi sebagai pelindung mata dapat mengurangi transmisi COVID-19 karena seseorang akan menyentuh area tersebut dengan frekuensi lebih rendah. Studi yang dilakukan oleh Kwok YLA, Gralton J, McLaws M menunjukkan bahwa menyentuh area wajah merupakan sebuah kebiasaan yang umum ditemukan dan dapat melakukannya rata-rata 23 kali dan 3 kali dalam sehari untuk area muka dan mata secara berurutan. Studi awal juga telah menunjukkan keberadaan RNA COVID-19 di dalam saluran air mata (conjunctival sac) pada 24% pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Meskipun tidak terjadi replikasi virus di dalam saluran air mata, beberapa studitelah menunjukkan bahwa virus dapat menyebar melalui saluran yang disebut dengan nasolacrimal duct menuju rongga hidung (nasopharynx). Karena alasan inilah peneliti merekomendasikan penggunaan goggle bagi para tenaga kesehatan yang akan menangani pasien COVID-19.
Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah