Tahukah kamu bahwa pada tanggal 3 Februari 2021 lalu diadakan acara vaksinasi tenaga kesehatan massal bernama Gebyar Vaksin? Tenang saja, meskipun diberlakukan target vaksinasi tenaga kesehatan sebesar 10.000 orang, acara yang diadakan di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Jl Tamansari No 73 ini tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat dengan mematuhi 3M yaitu menjaga jarak, memakai masker serta mencuci tangan.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan bahwa Gebyar Vaksin dilaksanakan serentak di 27 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Jawa Barat, dengan menyasar 150.000 tenaga kesehatan. Beliau menyatakan bahwa pelaksanaan distribusi vaksin telah berlangsung sesuai target tanpa ada kendala berarti selama proses. Terlebih lagi, beliau juga kembali menghimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir terkait vaksin yang akan didistribusikan pemerintah. Sama halnya dengan sekelompok orang yang masih “menakut-nakuti” masyarakat terkait bahaya vaksin, beliau menekankan kepada kelompok tersebut untuk berhenti melakukan hal yang tidak perlu. “Jangan menyengsarakan orang, karena apabila masyarakat tidak ingin divaksin dan berlarut dengan waktu, dikhawatirkan virus COVID-19 di Jawa Barat khawatir tidak segera berakhir. Selanjutnya, apabila COVID-19 di Jawa Barat dan Indonesia tidak berakhir, yang akan berakhir sengsara adalah masyarakat kita sendiri” ungkap beliau di dalam konferensi pers Rabu (3/2) lalu. 

Ibu Nina Susana Dewi selaku Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin juga menyampaikan bahwa model vaksinasi serempak seperti Gebyar Vaksin ini dapat menjadi suatu kekuatan karena seperti yang kita ketahui, sekitar 20% penduduk berdomisili di Jawa Barat. Beliau menyampaikan bahwa acara Gebyar Vaksin yang akan diadakan kembali pada tanggal 4, 16 – 17 Februari dapat mendukung pencapaian target pemerintah dalam hal distribusi vaksin. 

Model vaksinasi secara serempak yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapatkan apresiasi dari Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu. Apabila dibandingkan dengan Surabaya dan Yogyakarta yang melakukan vaksinasi sejumlah 4000 dan 3000 tenaga kesehatan sekaligus, target 10.000 merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. 

Setelah tenaga kesehatan, golongan masyarakat yang akan menerima vaksinasi merupakan pelayan publik terhitung minggu keempat Februari 2021 mendatang. “Jumlah pelayan publik yang akan divaksinasi berjumlah sebesar 18 juta orang, dan harus selesai divaksinasi pada April 2021”, ungkap beliau. Pelayan publik yang dimaksud terdiri dari guru, dosen, ASN, TNI/Polri, pegawai BUMN dan BUMD serta perangkat desa. Sasaran pertama pelayan publik terdiri dari pedagang pasar, melalui sistem mobile dan kunjungan langsung ke pasar-pasar. Pemilihan sasaran pertama ini didasarkan atas fakta bahwa pedagang pasar merupakan golongan yang termasuk rentan serta merupakan penggerak ekonomi negara. Melalui vaksinasi secara serempak, diharapkan bahwa sebesar 80% masyarakat telah menerima vaksin dalam satu tahun mendatang. Dengan menerima vaksin, kita dapat melindungi diri, orang tersayang dan negeri. Mari kita dukung target pemerintah untuk mengakhiri pandemi di negeri kita melalui penerimaan vaksin sesuai dengan tagline – Tak Kenal Maka Tak Kebal!

Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah

Jawa Barat Menjadi Model Pelaksanaan Vaksinasi Melalui Acara Gebyar Vaksin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *