Pernahkah kamu mendengar istilah contact tracing? Istilah yang sering digunakan dalam konteks penanganan COVID-19 di Indonesia dan seluruh dunia ini memegang peranan penting dalam mengakhiri pandemi. Menurut World Health Organization (WHO), contact tracing merupakan proses identifikasi, evaluasi serta manajemen sekelompok orang yang telah terpapar oleh virus untuk menghindari proses penyebaran lebih lanjut.
Apa itu contact tracing?
Contact tracing (dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah penelusuran kontak) merupakan proses identifikasi, evaluasi serta manajemen sekelompok orang yang telah terpapar oleh virus. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Sekelompok orang ini yang kemudian dinamakan contact. Proses ini dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi sekelompok orang yang telah terpapar virus selama 14 hari ke belakang.
Bagaimana cara kerja contact tracing?
Proses contact tracing terbagi ke dalam beberapa tahap diantaranya:
- Definisi kontak
Kontak merupakan seseorang yang telah berinteraksi dengan orang lain yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam rentang waktu 2 – 14 hari
- Identifikasi kontak
Identifikasi kontak dilakukan dengan cara wawancara orang terkonfirmasi positif COVID-19
- Informasi kontak
Setiap orang yang termasuk di dalam kontak kemudian dihubungi melalui telepon untuk memastikan apakah mereka memenuhi definisi kontak. Kontak yang dihubungi kemudian diberikan informasi terkait tujuan contact tracing serta tahap selanjutnya. Selain itu, kontak juga diberikan informasi tambahan berupa karantina, gejala yang harus diwaspadai serta langkah penanganan apabila kontak bersangkutan merasa tidak sehat.
- Manajemen serta monitoring kontak secara harian
Kontak yang telah teridentifikasi kemudian dihimbau untuk melakukan karantina untuk memisahkan diri dari orang sekitarnya. Selama karantina, diharapkan bahwa kontak tetap melakukan monitoring gejala selama 14 hari kedepan.
- Proses dan analisis data
Informasi yang diberikan oleh setiap kontak kemudian dimasukkan ke dalam sebuah basis data yang diperbarui setiap hari. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk melakukan monitoring gejala.
Siapa yang termasuk ke dalam kriteria contact?
Kontak didefinisikan sebagai seseorang yang berada dalam jarak 1 meter selama setidaknya 15 menit dengan seseorang yang terkonfirmasi positif COVID-19 meskipun orang tersebut tidak bergejala. Seorang yang dinyatakan sebagai kontak dihimbau untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari untuk mengurangi resiko penyebaran virus lebih lanjut.
Lantas apa manfaat dari contact tracing ini?
Dengan melakukan contact tracing, diharapkan bahwa kita dapat menghentikan laju transmisi serta meNgurangi jumlah orang baru yang terinfeksi oleh virus. Contact tracing, apabila dilakukan dengan benar, dapat menghentikan rantai transmisi virus – menghentikan transmisi secara keseluruhan. Contact tracing merupakan salah satu metode terbaik dalam penanganan pandemi berskala besar seperti COVID-19.
Setelah semua penjelasan ini muncul sebuah pertanyaan yang teramat penting – apa yang harus aku lakukan apabila aku termasuk ke dalam golongan kontak?
Dalam kasus ini, kamu akan dihimbau untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Dengan menjauhkan diri dari orang tersayang dan orang sekitarmu, kamu turut berkontribusi secara aktif dalam menurunkan laju transmisi virus di daerahmu. Melalui cara ini, kamu tidak hanya melindungi dirimu sendiri namun juga orang yang rentan terhadap virus seperti golongan lanjut usia atau orang yang memiliki penyakit komorbid. Apabila semua kontak melakukan karantina mandiri secara tertib, pembatasan kegiatan secara keseluruhan mungkin saja tidak perlu diberlakukan. Apakah kamu sudah siap berkontribusi mengakhiri pandemi ini? Apakah Indonesia, terutama warga Jawa Barat sudah memiliki kesadaran untuk mengakhiri pandemi ini? Mungkin saja, kamu-lah yang menjadi jawaban atas pertanyaan ini.
Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah