“Jadi, sebenarnya aku COVID-19 enggak sih?” 

Dengan maraknya penderita COVID-19 dengan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala, mungkin Anda termasuk salah satu dari mereka yang kini mudah parno dengan gejala-gejala yang kerap dialami dalam keseharian. Sebut saja batuk, pilek, atau sakit kepala. Lalu, apa beda gejala antara COVID-19 dan flu biasa?

Gejala COVID-19 varian Omicron

Virus korona dan flu biasa memang sama-sama menyerang sistem pernapasan. Namun, dikutip dari CNN, virus korona dapat memengaruhi organ lain seperti otak, sistem peredaran darah, hingga sistem pencernaan. Pada tingkat yang parah, gejala juga bisa berupa pengentalan darah, kabut otak, hingga diare. Berbeda dengan gejala COVID-19 yang pada umumnya muncul, penderita varian Omicron jarang menderita anosmia.

Jadi, apa saja gejala COVID-19, khususnya varian Omicron?

  • Hidung tersumbat (pilek)
  • Batuk kering
  • Demam 
  • Nyeri tenggorokan 
  • Tenggorokan gatal 
  • Sakit kepala
  • Kelelahan

Gejala-gejala di atas rasanya sudah sering kita rasakan dan tidak menakutkan, bukan? Namun, kita tetap waspada karena masih ada kemungkinan gejala berupa sesak napas dan gejala berat lainnya bagi penderita komorbid dan mereka yang belum divaksin.

Dua gejala COVID-19 varian Omicron yang muncul saat makan

Menurut para peneliti di ZOE COVID Study Inggris, pasien terinfeksi virus korona varian Omicron memiliki peningkatan gejala di saluran pencernaan, seperti diare, sakit perut, dan mual. Selain itu, terdapat dua gejala lain yang bisa jadi muncul saat anda makan, yakni kehilangan nafsu makan atau melewatkan makan. Namun, jika Anda kehilangan nafsu makan terus-menerus, ini bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang salah dan menjadi indikasi untuk Anda pergi menemui dokter umum. 

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) juga menyoroti hubungan kedua gejala di atas. Rupanya, banyak orang mengalami kehilangan nafsu makan dan kekurangan asupan makanan ketika terjangkit COVID dan selama masa pemulihan mereka. 

Gejala flu biasa

Dilansir dari WHO, gejala flu terdiri dari:

  • Demam 
  • Batuk 
  • Sakit kepala 
  • Nyeri otot 
  • Tidak enak badan 
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat (pilek) 

Dilansir dari Kompas.com, gejala batuk pada flu jarang terjadi. Flu biasanya ditunjukkan lewat pilek saja. 

Jangan ragu untuk melakukan tes antigen atau PCR

Pada masa-masa seperti ini, gejala-gejala di atas mungkin memang sulit dibedakan. Jadi, ketika kamu merasa tidak enak badan dan mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya kamu segera melakukan tes pendeteksi COVID-19, ya! Persebaran COVID-19 sedang tinggi-tingginya. Jadi, jangan sampai meremehkan sakitmu sebagai sakit biasa. Kemungkinan untuk terinfeksi virus korona selalu ada, bahkan bagi mereka yang sangat patuh menerapkan protocol kesehatan sekali pun. 

Meski kamu tidak bergejala, kamu tetap bisa menularkan virus korona ke orang lain

Kamu mungkin kebal, kamu mungkin tidak merasakan sakit, kamu mungkin merasa bahwa infeksi virus korona tidak ada apa-apanya. Namun, kamu tetap berisiko menularkan virus penyebab COVID-19 tersebut ke orang-orang di sekitarmu, mulai dari teman dan keluarga, hingga orang lain yang kamu temui selama beraktivitas di luar. COVID-19 mungkin tidak seberbahaya itu bagimu, tetapi bagaimana dengan orang tua atau orang dengan penyakit penyerta? 

***

Kontributor: Caroline Aretha M. (CAM)

Referensi:

WHO (2021). Episode #59 – Flu & COVID-19. Diakses melalui https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/media-resources/science-in-5/episode-59—flu-covid-19?gclid=CjwKCAiA6seQBhAfEiwAvPqu1-O0iUFLwbGmn8oSywx2_pE0X8vC8hqFpzRIYykxR0iwlUy7QmuG5xoC9-QQAvD_BwE pada 20 Februari 2022.WHO (2018). Influenza (Seasonal). Diakses melalui https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/influenza-(seasonal) pada 20 Februari 2022.

COVID-19 atau Flu Biasa? Apa Beda Gejalanya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *