
Peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia serta seluruh dunia tampak kian mengkhawatirkan. Namun, kondisi kritis pandemi tidak hanya berhenti disana. Kini, ilmuwan telah menemukan berbagai varian baru COVID-19 yang ditemukan di berbagai belahan dunia seperti Inggris, Afrika Selatan serta Brasil. Bagaimana dampak keberadaan varian baru ini terhadap kondisi pandemi yang tengah kita lalui? Bagaimana mekanisme mutasi ini bekerja dan apa implikasinya terhadap penanganan seseorang yang dinyatakan positif?
Varian baru COVID-19 yang ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, serta Brasil dinyatakan sebagai “variants of concern” yang dapat diterjemahkan menjadi varian yang berpengaruh signifikan serta perlu mendapatkan perhatian khusus baik oleh kita dan terutama tenaga kesehatan. Apa yang disebut dengan mutasi dan bagaimana proses itu terjadi?
Setiap kali virus bereplikasi atau dalam hal ini bereproduksi, terdapat sebuah kemungkinan kecil dimana virus mengalami “error” yang kita kenal sebagai mutasi. Virus mengalami mutasi, atau dikenal dengan istilah perubahan, sepanjang waktu. Semakin banyak jumlah virus yang beredar, semakin besar pula potensi virus tersebut untuk mengalami mutasi. Dalam beberapa kasus, mutasi ini dapat berakibat pada produksi varian virus yang dapat beradaptasi lebih baik dibandingkan varian virus sebelumnya. Proses perubahan serta seleksi varian virus yang unggul dikenal juga sebagai evolusi virus. Ketika varian virus yang telah mengalami mutasi ini melebihi jumlah varian virus lainnya akan terjadi dominasi varian yang lebih kuat sehingga meningkatkan resiko infeksi pada manusia.

Linimasa penyebaran varian SARS-CoV-2 di seluruh dunia
Ilmuwan kini tengah menyelidiki apakah mutasi ini berpengaruh dalam (1) pelekatan virus pada sel atau (2) efisiensi proses replikasi virus. Selain kemungkinan tersebut, ilmuwan juga menyatakan kekhawatiran akan potensi berkurangnya efektivitas vaksin pada virus yang telah bermutasi. Angela Rasmussen, seorang ahli virologi di Georgetown University Center for Global Health Science and Security menyatakan bahwa terlepas dari kekhawatiran efektivitas virus terhadap proses vaksinasi, hingga saat ini virus yang mengalami mutasi tidak mengalami peningkatan sifat patogen – kemampuan virus untuk menyebabkan sakit parah hingga berujung kematian. “Kunci keberhasilan penanganan berbagai varian virus terletak pada pemberian dosis vaksin yang tepat, melakukan vaksinasi dalam waktu sesingkat mungkin, serta menerapkan kebijakan untuk menghindari transmisi lebih lanjut” sebagaimana diungkapkan oleh Rasmussen. Dalam upaya mendukung agar pandemi ini segera berlalu, aku, kamu, dan kita dapat melakukannya dengan menaati protokol kesehatan yang berlaku. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, diperlukan penerapan kebijakan untuk mencegah terjadinya transmisi. Sebaik-baiknya sebuah kebijakan, kunci keberhasilannya tetap saja terletak pada kita sebagai individu. Apakah kamu sudah mencuci tangan, menjaga jarak serta memakai masker saat bepergian?
Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah