Pada awal tahun 2022 yang lalu, publik dihebohkan dengan munculnya desas-desus gabungan varian Delta-Omicron yang dikenal dengan Delmicron. Namun, Delmicron merupakan istilah untuk situasi di mana varian Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu, misalnya di Amerika. Delmicron pun dianggap sebagai hoaks dan teori asal-asalan. Tak disangka, dua bulan setelahnya, pendapat para ahli berubah…

Bukan nama sebenarnya

Dikutip dari BBC, varian ‘Deltacron’ diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO) pada 9 Maret 2022 sebagai varian baru COVID-19. Menyandang nama resmi sebagai varian AY.4/BA.1, istilah ‘Deltacron’ digunakan sebagai penyebutan tidak resmi, mengingat virus tersebut merupakan gabungan dari varian Delta dan Omicron. Namun, WHO maupun Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) tidak menggolongkan varian ini sebagai Varian of Concern, melainkan Varian of Interest. Artinya, varian ini tidak berdampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat.

Dianggap kesalahan laboratorium

Varian gabungan ‘Deltacron’ sebenarnya telah diidentifikasi di Prancis sejak awal tahun 2022. Dikutip dari CNN, pada Januari 2022, tim peneliti ilmu biologi di Universitas Cyprus yang dipimpin oleh Prof. Leondios Kostrikis menemukan tanda genetic mirip Omicron dalam varian Delta. Tim peneliti tersebut menemukan 25 gasus mutasi dan mengirimkan sampel mereka kepada Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). Namun, hasil sampel tersebut dianggap sebagai kesalahan laboratorium. 

GISAID sendiri merupakan institusi Pemerintah Jerman dan Lembaga swadaya masyarakat untuk mempelajari data genetika virus. Sst, kamu bisa menemukan informasi resmi terkait varian resmi virus korona pada laman GISAID, lo

Dari Eropa hingga Amerika

Bukti pertama adanya kombinasi dua varian virus korona ini memang ditemukan di Prancis. Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyatakan bahwa sebanayk 30 kasus varian kombinasi Delta-Omicron terdeteksi di Inggris. Selain di Eropa, sejumlah kasus ‘Deltacron’ juga ditemukan di Amerika Serikat dan Amerika Selatan. 

Dikutip dari BBC, penelitian yang dilakukan Helix, sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang pengurutan di Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa varian gabungan Delta-Omicron tergolong langka dan tidak terbukti menghasilkan virus yang lebih menular dibanding Omicron.

Tanggapan WHO: ‘Deltacron’ sudah diprediksi

Dalam konferensi pers pada 9 Maret 2022 yang lalu, pakar penyakit menular sekaligus Pimpinan Teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, mengungkapkan bahwa WHO sebenarnya telah menduga adanya gabungan dari varian Delta-Omicron. Apalagi, di tengah lonjakan kasus kedua varian tersebut. Varian Delta dan Omicron dapat menginfeksi sel secara bersamaan sehingga muncul Salinan baru virus yang membawa karakteristik genetika keduanya. Berdasarkan pengamatan para peneliti, varian ‘Deltacron’ membawa “duri” Omicron dan “tubuh” Delta. 

Bahaya ‘Deltacron’

Meski merupakan gabungan antara varian dengan tingkat keparahan tinggi (Delta) dan tingkat penularan tinggi (Omicron, seperti disebutkan sebelumnya, varian AY.4/BA.1 tidak digolongkan sebagai varian yang berdampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Belum ada bukti kuat bahwa ‘Deltacron’ menyebabkan penyakit yang lebih parah atau menular lebih cepat. Berdasarkan penelitian di University of Edinburgh, Inggris, hingga pertengahan bulan Maret 2022, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa varian ‘Deltacron’ kebal terhadap vaksin. 

Kita tidak pernah tahu berapa banyak lagi mutasi virus penyebab pandemi COVID-19 yang akan muncul di masa depan. Untuk itu, tetaplah menerapkan protokol kesehatan dalam menjalani keseharianmu, ya! Mari bersama-sama terus berjuang untuk mengakhiri pandemi!

***

Kontributor: Caroline Aretha M. (CAM)

Referensi

BBC (2022). Covid-19: Varian terbaru Deltacron, apa yang kami ketahui sejauh ini dan sudah ada di Indonesia? Diakses melalui https://www.bbc.com/indonesia/majalah-60775812 pada 17 Mei 2022.

CNN (2022). Fakta Deltacron, Varian Baru Covid Awalnya Diduga Kesalahan Lab. Diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220314071835-199-770728/fakta-deltacron-varian-baru-covid-awalnya-diduga-kesalahan-lab pada 17 Mei 2022.

Detik.com (2022) Bukti Kuat Adanya Varian Gabungan Delta-Omicron Ditemukan, WHO Buka Suara. Diakses melalui https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5976797/bukti-kuat-adanya-varian-gabungan-delta-omicron-ditemukan-who-buka-suara/2 pada 17 Mei 2022.

Kompas.com (2022). Ahli Sebut Belum Ada Bukti Deltacron Dapat Mengurangi Efektivitas Vaksin Covid-19. Diakses melalui https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/15/110300623/ahli-sebut-belum-ada-bukti-deltacron-dapat-mengurangi-efektivitas-vaksin?page=all pada 17 Mei 2022.

Awalnya Dianggap Kesalahan Laboratorium, Kini ‘Deltacron’ jadi Varian Resmi Virus Korona

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *