Pernahkah kamu mendengar terkait varian COVID-19 alpha, beta, delta hingga gamma di berbagai media? Apa yang dimaksud dengan varian ini dan dari mana saja mereka berasal? Mari kita bersama-sama temukan jawabannya di artikel ini.
Sebelum memulai penjelasan, tahukah kamu bahwa varian ini terjadi karena mutasi genetik pada virus SARS-Cov-2 itu sendiri? Seiring dengan menyebarnya virus di berbagai belahan dunia, mutasi ini kemudian dipantau secara ketat melalui sekuensi genetik, uji laboratorium serta berbagai studi epidemiologi. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat mengklasifikasikan varian virus menjadi Variant of Interest (VOI), Variant of Concern (VOC) serta Variant of High Consequence (VOHC). Berikut merupakan penjelasan untuk masing-masing varian virus ini:
Variant of Interest – Eta (Inggris, Nigeria), Iota (Amerika Serikat), Kappa (India)
Varian yang memiliki penanda genetik yang diasiosikan dengan perubahan pada saat melekat di reseptor, penurunan kemampuan netralisasi virus oleh antibodi yang dihasilkan ketika infeksi atau vaksinasi, penurunan efikasi pengobatan, berpengaruh terhadap diagnosis serta prediksi akan kenaikan transmisibilitas serta keparahan penyakit
Kemungkinan atribut VOI:
- Penanda genetik yang diprediksi mempengaruhi transmisi, diagnosis, pengobatan serta imunitas
- Bukti kuat akan peningkatan proporsi kasus serta kejadian luar biasa di suatu daerah
- Kejadian serta penyebaran yang terbatas di Amerika Serikat serta negara lain
Variant of Concern – Alpha (Inggris), Beta (Afrika Selatan), Delta (India), Gamma (Jepang/Brasil)
Varian yang terindikasi memiliki resiko transmisibilitas yang tinggi, berkontribusi terhadap keparahan penyakit, penurunan kemampuan netralisasi virus oleh antibody yang dihasilkan ketika infeksi atau vaksinasi yang signifikan, penurunan efektivitas pengobatan dan vaksin serta kegagalan terhadap diagnosis.
Kemungkinan atribut VOC (selain yang telah disebutkan di dalam VOI):
- Bukti mempengaruhi diagnosis, pengobatan serta vaksin
- Hambatan dalam pelaksanaan diagnosis
- Penurunan efektivitas 1 atau lebih kelas pengobatan
- Penurunan netralisasi virus oleh antibodi yang dihasilkan ketika infeksi atau vaksinasi
- Penurunan perlindungan tingkat keparahan penyakit melalui vaksinasi
- Bukti peningkatan transmisibilitas
- Bukti peningkatan keparahan penyakit
Variant of High Consequence – Belum teridentifikasi
Varian yang memiliki bukti kuat bahwa tindakan preventif atau kuratif (medical countermeasures) telah menurunkan efektivitas secara signifikan terhadap varian sebelumnya.
Kemungkinan atribut VOHC (selain yang telah disebutkan di dalam VOC):
- Dampak terhadap medical countermeasures:
- Kegagalan dalam pelaksanaan diagnosis
- Bukti penurunan efektivitas vaksin atau tingkat perlindungan yang sangat rendah dari pemberian vaksin
- Penurunan efektivitas penggunaan Emergency Use Authorization (EUA) secara signifikan
- Peningkatan keparahan penyakit dan jumlah pasien rawat inap
Hingga saat ini, VOC alpha hingga delta telah memasuki negara Indonesia. Di tengah situasi yang tidak menentu, penaatan protokol kesehatan menjadi sangat penting. Mari kita lindungi diri kita sendiri dan keluarga terdekat melalui penerapan protokol 5M secara ketat karena kepastian akan akhir pandemi berada di tangan kita semua sebagai individu.
Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah