Tahukah kamu, menurut sebuah studi, terdapat 129 miliar masker wajah yang digunakan di seluruh dunia setiap bulannya atau sebanyak 3 juta masker per menit. Ya, masker memang menjadi hal yang esensial di masa pandemi untuk memerangi virus korona. Namun, pernahkah kamu memikirkan perjalanan dan dampak masker bekas pakai yang kamu buang? Mengapa limbah masker dikatakan berbahaya bagi lingkungan?

Timbulan limbah masker di Indonesia yang mengejutkan

Berdasarkan data LIPI, jumlah timbulan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Indonesia, termasuk masker dan alat pelindung diri (APD), mencapai 1.662,75 ton selama masa pandemi, yakni selama bulan Maret hingga September 2020. Di ibukota DKI Jakarta sendiri, terdapat lebih dari 1.500 kg limbah masker sekali pakai dari rumah tangga sejak awal pandemi pada bulan April 2020 lalu. Bayangkan, berapa banyak limbah masker yang timbul dari sebuah masker medis sekali pakai yang berat satuannya hanya sekitar 0,008 kg. Jumlah yang sangat fantastis, bukan?

Sebenarnya, apa bahaya masker?

Masker medis atau masker sekali pakai utamanya terbuat dari polipropilen alias salah satu jenis plastik. Selain praktis, masker yang terdiri dari tiga lapisan ini menjadi pilihan banyak orang karena memiliki penyaring bakteri dan memiliki kemampuan meloloskan udara yang lebih baik. 

Nah, seperti yang kamu ketahui, plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Limbah masker yang masih utuh dan “berkeliaran” di lingkungan karena tidak ditangani dengan baik dapat terbawa ke sungai dan laut serta menyebabkan pencemaran air. Di perairan Mediterania, masker sekali pakai ini bahkan mengambang seperti ubur-ubur.

Selain itu, limbah masker bekas pakai juga dapat menjerat hewan, bahkan menyebabkan kematian bagi mereka. Ada pula kasus di mana hewan mengira bahwa masker bekas pakai tersebut sebagai makanannya. Apabila tidak mati karena tersedak, masker yang lolos akan memenuhi perut mereka, mengurangi asupan makanan, menyebabkan hewan kelaparan, dan akhirnya mati. 

Bahaya mikroplastik tak kalah menyeramkan dibanding plastik utuh

Saat terurai, plastik menjadi kepingan kecil yang dikenal sebagai mikroplastik dan mengecil lagi menjadi nanoplastik. Dalam prosesnya, penguraian plastik menjadi mikroplastik ini menyerap racun serta pencemar organik. Artinya, fauna laut juga bisa keracunan saat menelan mikroplastik. Sementara itu, penelitian tentang mikroplastik tergolong masih baru sehingga belum ada cukup data yang menyatakan seberapa berbahaya mikroplastik terhadap kesehatan manusia secara signifikan. Namun, mikroplastik mungkin saja masuk ke rantai makanan manusia.

Apa yang dapat kita lakukan untuk mengelola limbah masker?

Yang pertama, kamu bisa menghindari penggunaan masker sekali pakai. Gunakanlah reusable mask atau masker kain yang sesuai ketentuan, yakni minimal terdiri dari 2 lapis. Di sisi lain, masker kain juga punya desain yang lebih beragam dan menjadi bagian dari fashion di masa pandemi ini. Jangan lupa untuk merawat masker kainmu dengan baik agar bisa digunakan berulang kali untuk waktu yang lama, ya! 

Nah, limbah masker sekali pakai tidak akan timbul apabila kamu tidak memakainya. Caranya, tentu saja dengan tidak keluar rumah apabila tidak diperlukan. Namun, jika kamu memang harus keluar dan mengenakan masker sekali pakai, jangan lupa untuk memotong tali masker serta merusak masker tersebut sebelum membuangnya ke tempat sampah. Hal ini untuk membantu mencegah hewan-hewan terjerat tali masker apabila masker tidak terkelola sampai ke laut. Selanjutnya, kamu bisa membaca langkah membuang limbah masker yang tepat di sini!

Kontributor: Caroline Aretha M. (CAM)

Referensi:

Fadare, O. O., & Okoffo, E. D. (2020). Covid-19 face masks: A potential source of microplastic fibers in the environment. The Science of the total environment737, 140279. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.140279

Selvaranjan, K., Navaratnam, S., Rajeev, P., & Ravintherakumaran, N. (2021). Environmental challenges induced by extensive use of face masks during COVID-19: A review and potential solutions. Environmental Challenges3, 100039. https://doi.org/10.1016/j.envc.2021.100039

The Conversation. (2020). Coronavirus face masks: an environmental disaster that might last generations. Diakses melalui https://theconversation.com/coronavirus-face-masks-an-environmental-disaster-that-might-last-generations-144328 pada 10 April 2021.

Ancaman di Balik Limbah Masker

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *